PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG SELAIN HARGA POKOK

Posted on 06.47
 Suatu persediaan merupakan kekayaan perusahaan berupa barang dagang yang digunakan untuk diproduksi maupun dijual kembali. Namun, ada beberapa perusahaan yang melakukan pengendalian dan penilaian persediaan selain harga pokok.
Harga pokok ialah harga atau nilai yang sesungguhnya tanpa adanya tambahan biaya yang lain.
Berikut adalah metode yang digunakan dalam melakukan penilaian persediaan selain harga pokok:
1. Nilai terendah antara biaya dengan harga pokok
Harga pokok ialah harga atau nilai yang sesungguhnya tanpa adanya tambahan biaya yang lain sedangkan harga pasar ialah harga atau nilai yang dijualkan perusahaan di dalam pasaran agar selisih dari harga tersebut diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Jika harga pasar suatu persediaan lebih rendah daripada harga pokoknya, alternatif lain dalam menilai persediaan pada harga pokok adalah menggunakan metode mana yang terendah antara harga pokok atau harga pasar. Metode mana yang terendah antara harga pokok atau harga pasar dapat digunakan untuk stiap jenis perusahaan baik perusahaan dagang, maufaktur maupun jasa, kelompok persediaan tertentu, dll
2. Metode laba kotor untuk mengestimasi persediaan
Metode laba kotor digunakan perusahaan untuk menaksir harga pokok persediaan barang dagangan pada akhir suatu periode. hal ini perlu dilakukan untuk mengestimasi persediaan dalam suatu laporan keuangan perusahaan.
3. Metode persediaan eceran

Didalam metode persediaan eceran ,penggunaan metode persediaan eceran biasa untuk menaksir harga pokok persediaan barang dagangan perusahaan pada akhir suatu periode. 
4. Penyajian dan Analisis
Dalam metode ini, semua persediaan barang dagang yang sudah dikeluarkan maupun yang bertambah dicatat dan disajikan dalam bentuk pelaporan keuangan.
Pembukuan harga pasar dan eceran.
Setiap pengendalian dan perhitungan persediaan, diharuskan adanya pembukuan mengenai transaksi dari persediaan barang dagang perusahaan. Baik mengenai harga pokok penjualan, harga penjualan, maupun biaya-biaya yang telah dikeluarkan.
Pada pembukuan di dalamnya terdapat harga pasar dan harga eceran. Apabila ternyata yang lebih rendah adalah harga cost, maka tidak diperlukan sesuatu perubahan apapum juga dalam pembukuan , perusahaan , khusunya dalam perkiraan Inventory. Hal ini dikarenakan dalam perkiraan inventory tersebut memang sudah tercatat harga pembelian dari barang-barang  yang bersangkutan.
Untuk menurunkan nilai yang tercatat dalam perkiraan Inventory tersebut, dikenal dua metode pembukuannya yaitu:
a. Cara pembukuan yang tidak memisakan kerugian akibat penurunan nilai persediaan brang tersebut, ke dalam perkiraan yang terpisah dan berdiri sendiri

b. Cara pembukuan yang memisahkan kerugian akibat penuruanan nilai persediaan brang, ke dalam perkiraan yang terpisah dan berdiri sendiri. dalam metode ini terdapat 2 sistem yang digunakan yaitu:

-Sistem Direct (Langsung)
Pada sistem direct (langsung) sistem  ini mencatat harga yang lebih rendah harga pasar ke dalam perkiraan persediaan , tetapi mencatat harga yang lebih tinggi at cost ke dalam perkiraan harga pokok penjualan  pada waktu menyusun jurnal adjustment. 



PERSEDIAAN

Posted on 05.29
Kali ini saya akan membahas tentang persediaan, Persediaan merupakan salah satu bentuk dari Aktiva lancar, berupa kekayaan perusahaan yang disediakan berupa barang-barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk di produksi kembali atau dijual secara langsung.
Persediaan dibagi menjadi 5 yaitu:
1.  Merchindese Inventory (Persediaan barang dagang)
Merchindese inventory adalah suatu barang yang diambil dari pihak penjual atau pemasok yang disediakan untuk diperjualbelikan kembali tanpa adanya perubahan dari barang tersebut.
2.  Direct Materials Inventory (persediaan bahan baku)
Direct materials inventory atau biasa disebut bahan mentah/bahan baku ialah bahan utama yang digunakan untuk diproduksi menjadi barang jadi.
3. Indirect Materials Inventory (Persediaan Bahan Pembantu)
Indirect materials inventory ialah suatu bahan penolong atau pembantu yang digunakan untuk menyempurnakan bahan mentah dan diproduksi untuk menjadi barang jadi.
4. Work in Process Inventory (Persediaan Barang dalam Proses)
Work in process inventory adalah suatu barang yang masih sedang diproduksi dan belum menjadi barang jadi seutuhnya.
5. Finished Goods Inventory (Persediaan Barang Jadi) 
Finished goods inventory adalah barang-barang yang sudah diproduksi dan menghasilkan barang jadi. 
Selain itu, untuk melakukan proses pengendalian, dibutuhkan pembukuan untuk membukukan atau mencatat persediaan barang dagang tersebut.
proses pembukuan barang dagang terdapat 2 metode yang digunakan ialah:
1. Metode perpetual
Dengan metode ini, perusahaan melihat persediaan barang dagang melalui suatu pembukuan dalam perkiraan Persediaan dari barang yang bersangkutan.
2. Metode periodik (Fisik)
Berbeda dengan metode perpetual, metode fisik dilakukan dengan cara pihak yang ingin mengetahui persediaan terjun langsung ke dalam gudang dan menghitung jumlah barang di dalam gudang tersebut.
Oleh sebab itu, jika perusahaan ingin mengetahui sisa persediaan barang yang masih ada, harus melakukan penghitungan secara fisik barang-barang yang terdapat di gudang .

Pos-pos yang disediakan dalam persediaan adalah sebagai berikut:
1. Barang  dalam perjalanan
ialah suatu barang yang masih di dalam perjalanan dan belum diketahui atau belum dipastikan kepemilikannya. tergantung pada syarat penjualannya. Apabila syarat penjualannya adalah franko gudang pejual , maka barang dalam perjalanan sudah menjadi miliki pembeli. Sebaliknya, apabila syarat penjualannya adalah franko gudang pembeli  maka barang dalam perjalanan adalah masih milik Penjual. 
2. Barang konsinyasi
Barang konsinyasi dapat dikatakan sebagai barang titipan yang biasa dilakukan olh pedagang kaki lima atau eceran yang menyediakan barang untuk dijua namun sepenuhnya barang tersebut bukanlah milik pihak penjual. perusahaan menitipkan barang tersebut ke toko dalam masa kontrak dengan penjual untuk diperjualbelikan.
3. Barang yang dipisahkan
Barang yang dipisahkan adalah suatu barang yang sudah dipesan atau dibeli oleh pihak konsumen, untuk itu barang tersebut dipisahkan dari penyimpanan barang dagang pada perusahaan.
4.  Barang yang telah dijual dengan angsuran
Barang tersebut dapat dikatakan sebagai barang kreditan atau pihak konsumen membeli suatu barang, namun pembayarannya dicicil setiap waktu yang suah disepakati dengan pihak penjual.
5. Barang yang dijual dengan tingkat retur yang tinggi
Retur ialah suatu barang yang dikembalikan kepada pihak penjual dari pihak pembeli karena barang tersebut tidak sesuai dengan keinginan pembeli. setiap barang yang sudah dibeli dapat di kembalikan lagi ke si penjual dengan tingkat retur yang tinggi.
1. Penilaian persediaan menurut metode perpetual:
a. FIFO
FIFO singkatan dari First In First Out atau dalam bahasa indonesia masuk pertama keluar pertama. Jadi, FIFO ialah barang yang dibeli lebih awal dianggap dijual lebih awal pula. Biasanya barang tersebut ialah barang yang sedang trend di pasaran. Berarti, pada satiap transaksi penjualan, maka Harga pokok pembelian dari barang yang dijual didasarkan pada nilai barang yang lebih awal dibeli oleh perusahaan

b. LIFO
LIFO singkaran dari Last in First Out atau dalam bahasa indonesia ialah masuk terakhir keluar pertama. Jadi, LIFO ialah barang yang masuk atau dibeli terakhir dianggap akan dikeluarkan atau di jual lebih awal. maka, Cost of good sold (harga pokok pembelian) dari barang yang dijual didasarkan pada nilai barang yang paling akhir dibeli perusahaan.
c. Moving Avarage
Moving avarage atau rata-rata bergerak , menurut metode ini , setiap terjadi perubahan jumlah persediaan barang, baik karena ada pembelian maupun karena ada penjualan, sisa persediaan yang ada segera dirata-rata nilainya. atau nilai rata-rata tersebut ialah harga satuan dari barang yang akan dikeluarkan
2. Penilaian persediaan menurut metode fisik atau periodik
a. Special Identification
Menurut metode ini, setiap barang sudaah memilkiki suatu tanda pengenal, sehingga dalam perhitungan harga dari suatu barang tersebut, sudah ditentukan harga persatuannya oleh perusahaan.
b. Simple Avarage (rata-rata sederhana)
Menurut cara Simple Average ialah sisa persediaan barang dinilai berdasarkan jumlah seluruh harga pembelian dibagi dengan jumlah barang yang dibeli.
c. Weighted Avarage (rata-rata tertimbang)
Menurut cara Weighted Average ialah sisa persediaan barang dinilai berdasarkan harga rata-rata dari seluruh pembelian yang dilakukan, yaitu nilai rupiah seluruh pembelian dibagi dengan seluruh kilogram barang yang dibeli.
d. FIFO 
FIFO singkatan dari First In First Out atau dalam bahasa indonesia masuk pertama keluar pertama. Jadi, FIFO ialah barang yang dibeli lebih awal dianggap dijual lebih awal pula. Biasanya barang tersebut ialah barang yang sedang trend di pasaran. Berarti, pada satiap transaksi penjualan, maka Harga pokok pembelian dari barang yang dijual didasarkan pada nilai barang yang lebih awal dibeli oleh perusahaan
e. LIFO
LIFO singkaran dari Last in First Out atau dalam bahasa indonesia ialah masuk terakhir keluar pertama. Jadi, LIFO ialah barang yang masuk atau dibeli terakhir dianggap akan dikeluarkan atau di jual lebih awal. maka, Cost of good sold (harga pokok pembelian) dari barang yang dijual didasarkan pada nilai barang yang paling akhir dibeli perusahaan.


Wesel & Promes

Posted on 06.04

Selamat malam para pecinta blogger kali ini saya akan membahas tentang wesel & promes

  
     
Promes adalah janji tertulis tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang pada waktu yang telah ditentukan.


Setiap surat promes haruslah mengandung hal – hal berikut:

1.      Order Clausule atau promesse an order.

2.      Kesanggupan untuk membayar dengan tiada syarat jumlah yang tercantum didalamnya.

3.      Hari jatuh tempo pembayarannya.

4.      Tempat pembayaran promes

5.      Nama pemegang promes atau orang yang ditunjuknya.

6.      Tanggal dan tempat pembuatannya.

7.      Tanda tangan penarik atau pembuat promes.

Contoh Surat Promes


     

Wesel adalah wesel yang dapat dipertukarkan (negotiable note) yang secara sah dapat dialihkan melalui perintah dan pengiriman. 

Dalam setiap wesel harus terdapat:

1.      Dalam surat wesel harus tertera kata – kata surat wesel.

2.      Surat wesel adalah perintah tak bersyarat untuk membayar uang sejumlah tertentu.

3.      Disebutkan nama orang atau perusahaan yang harus membayar.

4.      Ditentukan hari jatuh temponya.

5.      Disebutkan tempat pembayarannya

6.      Disebutkan nama orang yang ditunjuk.

7.      Dicantumkan tanggal dan tempat penarikan.

8.      Dibubuhi tanda tangan orang yang menarik wesel.

 

Perbedaan antara wesel dan promes sebagai berikut:

 

No.
Surat Wesel
Promes
1.
Wesel adalah surat perintah untuk membayar.
Promes adalah surat janji untuk membayar.
2.
Penarik dan yang berkepentingan terdiri dari dua belah pihak.
Penarikdan yang berkepentingan berada di satu tangan.
3.
Yang membuat adalah pihak yang mempunyai tagihan.
Yang membuat adalah pihak yang mempunyai kewajiban atau utang.
4.
Memerlukan aksepsi.
Tidak memerlukan aksepsi.

     



About Me

Ica Reza Risyanti
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

BACKLINK GUNADARMA














Followers