PIUTANG

Posted on 03.19
1.      Pengertian Piutang
Dalam akuntansi, piutang disebut account receivable adalah semua klaim uang kepada perorangan, perusahaan atau bentuk organisasi-organisasi lainnya.
2.      Piutang Usaha (Accounts Receivable)
Yaitu jumlah yang akan ditagih dari pelanggan sebagai akibat penjualan barang atau jasa secara kredit.
3.      Piutang Wesel (Notes Receivable)
Yaitu tagihan perusahaan kepada pembuat wesel. Pembuat wesel disini adalah pihak yang telah berutang kepada perusahaan, baik melalui pembelian barang atau jasa secara kredit maupun melalui peminjaman sejumlah uang.
4.      Anggaran Piutang
Untuk menunjang penyusunan anggaran kas sehingga kelancaran usaha perusahaan tidak terganggu maka perusahaan memandang perlu untuk menyusun anggaran piutang ( account receivable budget ). Anggaran piutang yaitu rencana yang akan diberikan dan rencana penilaian serta penagihannya pada periode yang telah ditentukan.
Mengenai berapa besarnya piutang yang dapat ditagih pada suatu periode tertentu itu biasanya berdasarkan kepada pengalaman perusahaan.
Contoh :
PT Evy selama triwulan pertama tahun 1991 merencanakan penjualan barang dagangannya sebagai berikut :
-          Bulan Januari 1991           Rp 2.000.000
-          Bulan Februari 1991         Rp 2.800.000
-          Bulan Maret 1991             Rp 3.700.000
Berdasarkan pengalaman penjualan-penjualan yang telah berjalan selama perusahaan berdiri 40% dari barang dagangan yang dijual dibayar tunai, 60% merupakan penjualan kredit dengan syarat pembayaran (Term Of Payment) 2/10, n/30.
Dari pengalaman untuk barang dagangan yang dijual secara kredit 50% dibayar oleh langganan kurang dari tempo 10 hari, 30% diterima sesuai dengan syarat pembayaran (30 hari), 20% baru dapat ditagih satu bulan kemudian.
Berdasarkan data diatas maka PT Evy dapat merencanakan anggaran penerimaan piutang sebagai berikut :
Penjualan bulan Januari 1991                                            Rp 2.000.000
Dibayar tunai 40%                                                            Rp   800.000
Term of Payment 2/10, n/30                                              Rp 1.200.000
Penerimaan piutang sebelum tgl 10 Januari 1991 :
      50% x 1.200.000                                             Rp 600.000
Potongan 2% x 600.000                                        Rp  12.000
Diterima tunai                                                                   Rp 588.000
Penerimaan piutang pada bulan Januari 1991 :
      30% x 1.200.000                                             Rp 360.000
Penerimaan piutang pada bulan Februari 1991 :
      20% x 1.200.000                                             Rp 240.000

Penjualan bulan Februari 1991 :                                  Rp 2.800.000
Dibayar tunai 40%                                                            Rp 1.120.000
Term of payment 2/10, n/30                                              Rp 1.680.000
Penerimaan piutang sebelum 10 Feb
      50% x 1.680.000                                             Rp   840.000
Potongan 2% x 840.000                                        Rp     16.800
Diterima tunai                                                                   Rp   823.200
Penerimaan piutang pada bulan Februari 1991 :
      30% x 1.680.000                                             Rp   504.000
Penerimaan piutang pada bulan Maret 1991 :
      20% x 1.680.000                                             Rp   336.000

Penjualan bulan Maret 1991                                             Rp 3.700.000
Dibayar tunai 40%                                                            Rp 1.480.000
Term of payment 2/10, n/30                                              Rp 2.220.000
 


Penerimaan piutang sebelum
Tgl 10/3-91
      50% x 2.220.000                                             Rp 1.110.000
Potongan 2%                                                                     Rp     22.200
                                                                              Rp 1.087.800
 





Penerimaan piutang pada bulan Maret 1991 :
      30% x 2.220.000                                             Rp 666.000
Penerimaan piutang pada bulan April 1991 :
20% x 2.220.000                                             Rp 444.000
 



Selanjutnya, dari data rencana penerimaan piutang diatas dapat disusun anggaran piutang sebagai berikut :
PT EVY
ANGGARAN PIUTANG UNTUK KWARTAL 1 TAHUN 1991
Bulan
Penjualan
Rencana Penjualan
Rencana Penagihan Piutang
Januari
Februari
Maret
Januari
Februari
Maret

Jumlah
2.000.000
2.800.000
3.700.000

8.500.000
948.000
-
-

948.000
240.000
   1.327.500
-

   1.567.200
-
336.000
   1.753.800

   2.089.800






PIUTANG

Posted on 03.01
Assalammualaikum Wr. Wb
Disini saya akan membahas mengenai Piutang.

Piutang adalah suatu tagihan atau penerimaan yang akan di terima oleh perusahaan sebagi pelunasan dari penjualan kredit yang pernah dilakukan oleh perusahaan dengan perusahaan lain.
Jenis-jenis Piutang :
Dalam praktik di suatu perusahaan, Piutang terdapat 3 jenis yaitu :
1. Piutang usaha
Piutang usaha selalu dikaitkan dengan penjualan kredit.
2. Piutang Wesel
Yaitu tagihan perusahaan kepada  pihak yang telah berhutang kepada perusahaan dalam bentuk wesel melalui pembelian barang atau jasa secara kredit dari pinjaman sejumlah uang.
3. Piutang lain-lain

Piutang lain-lain umumnya diklasifikasikan dan dilaporkan secara terpisah dalam neraca, misalnya piutang bunga, piutang pajak, piutang dividen, piutang pajak, maupun tagihan kepada karyawan yang melakukan peminjaman kepada perusahaan.

Pembentukan jurnal saat adanya Piutang.
1. Jurnal yang dibuat pada saat penjualan kredit
Piutang (D)                          Rp xxx
     Penjualan  (K)                                       Rp xxx

Contoh :
pada tanggal 7 Desember 2015 PT XYZ menjual barang dagang sebesar Rp 500.000 secara kredit.
Maka jurnalnya pada saat tanggal 7 Desember 2015, yaitu

7 Desember 2015    Piutang                           Rp 500.000
                                             Penjualan                                         Rp500.000

2. Jurnal yang dibuat apabila terdapat menerima kembali barang yang sudah dijual karena akibat kerusakan maupun ketidaksesuaian dengan yang diinginkan konsumen baik barang maupun jasa.

Retur Penjualan (D)                          Rp xxx
     Piutang (K)                                                     Rp xxx

Contoh :
Pada tanggal 25 Juni 2015, PT JKL mengembalikan barang yang sudah ia beli ke perusahaan PT XYZ sebesar Rp400.000 karena rusak. buatlah jurnal untuk perusahaan PT XYZ

7 Desember 2015    Retur penjualan                           Rp 400.000
                                             Piutang                                         Rp400.000


3. Jurnal yang dibuat apabila perusahaan melakukan penjualan secara kredit untuk perusahaan jasa
Piutang jasa (D)                          Rp xxx
     Penjualan jasa  (K)                                       Rp xxx

Contoh :
Pada tanggal 7 Juni 2014 Salon Aji menjual peralatan salonnya secara kredit kepada Salon Aryo sebesar Rp900.000, maka jurnal yang dibuat ialah:
Piutang jasa (D)                          Rp 900.000
     Penjualan jasa  (K)                                       Rp 900.000


4. Jurnal yang dibuat terhadap adanya piutang ragu-ragu atau piutang tak tertagih. maksud dari piutang ragu-ragu adalah apabila perusahaan meragukan terhadap perusahaan yang meminjam atau melakukan penjualan kredit karena dianggap tidak mampu bayar piutang tersebut. maka jurnalnya ialah:
Beban Piutang Ragu-ragu (D)                                             Rp xxx
                      Cadangan Kerugian Piutang ragu-ragu (K)                              Rp xxx

Metode penjurnalan diatas dengan menggunakan Metode pencadangan.
dibentuknya beban piutang ragu -ragu ialah perusahaan sudah memprediksikan bahwa akan adanya piutang yang tidak dapat ditagih dan beban putang ragu-ragu bertambah pada debet sedangkan pada cadangan kerugian piutang, perusahaan membuat adanya cadangan kerugian piutang agar dapat menutupi piutang yang belum tertagih oleh perusahaan yang belum membayar. 


Metode dalam membuat piutang ragu-ragu terdapat 2 yaitu metode pencadangan seperti yang sudah dibahas sebelumnya dan Metode langsung.
Metode langsung yaitu metode yang akan digunakan apabila perusahaan yang melakukan piutang benar-benar tidak bisa melunasi piutangnya. jurnal yang dibuat ialah :
Beban Piutang ragu-ragu                     Rpxxx
         Piutang dagang                                          Rpxxx
           

Contoh :
25 Juni 2008 PT HANA melakukan penjualan kredit selama tahun 2008 sebesar Rp 500.000 dan pengalaman penagihan masa lalu menetapkan taksiran beban piutang ragu-ragu sejumlah Rp  100.000 jurnal penyesuaian pada akhir tahun untuk mencatat taksiran piutang yang tertagih yang dibuat oleh PT HANA adalah

Diminta :
a. Buatlah ayat jurnal pada transaksi diatas

Beban Piutang ragu-ragu                       Rp100.000
           Cadangan piutang ragu-ragu                                                Rp100.000

PENGAWASAN TERHADAP KAS

Posted on 04.10

Pengawasan adalah mendetermasikan apa yang telah dilaksanakan atau mengevaluasi prestasi kerja agar sesuai dengan apa yang sudah di rencanakan serta menerapkan tindakan-tindakan yang efektif.
sedangkan pengertian dari kas itu sendiri adalah salah satu Aktiva tau kekayaan atau harta perusahaan yang bersifat Likuid. Likuid itu sendiri artinya sering berubah-ubah. Maksudnya, nilai atau jumlah yang ada pada Kas tidak selalu tetap, pasti akan adanya suatu pemasukan maupun pengeluaran yang akan mengubah kas itu sendiri.

Jadi, dari pengertian diatas, Pengawasan kas adalah Proses atau kegiatan yang dilakukan untuk melindungi kas dari suatu pencurian maupun penyalahgunaan para akuntan dengan menerapkan suatu prosedur-prosedur maupun aturan-aturan yang dibuat untuk menjaga atau mengamankan kas perusahaan.

Menurut AICPA atau standar akuntansi, pengawasan intern yang meliputi stuktur, organisasi, dan semua cara-cara serta dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa pengawasan kas merupakan suatu bentuk yang harus kita buat agar kas di dalam perusahaan tidak adanya penyalahgunaan.

Fungsi dari pengawasan kas itu sendiri adalah untuk menjamin terselenggaranya perencanaan yang sudah dilakukan oleh perusahaan dan menetapkan kas yang akurat.

Tujuan dari pengawasan kas, ialah sebagai berikut :
1. Diperolehnya data atau informasi mengenai kas yang sebenarnya.
dengan adanya suatu pengawasan atau security mengenai kas, data yang diperoleh dari perusahaan dapat dikatakan terjamin kebenarannya.
2. Untuk mengecek kecermatan antara dana dari catatan menurut pembukuan dengan saldo kas yang sebenarnya
dengan adanya pengawassan yang terlibat dalam pembukuan, Perusahaan akan mengetahui apakah dana yang dicatat sesuai dengan uang kas perusahaan. apabila tidak, maka harus melakukan suatu perbaikan dan menelusuri bagaimana kesalahan tersebut.
3. Untuk mengecek pelaksanaan kegiatan aktivitas mengenai kas

Setelah kita mengetahui tujuan dari adanya pengawasan kas, berikut merupakan jenis-jenis dari pengawasan kas:
 Pengendalian kas atas penjualan tunai.
Penjualan tunai disini maksudnya adalah seperti perusahaan melakukan suatu transaksi penerimaan kas.
 Pengendalian kas yang di terima oleh pos
Pos disini maksudnya adalah seperti wesel ataupun cek

Pengendalian Kas atas pengeluaran kas.
Seperti perusahaan mengeluarkan kas ataupun harta untuk membeli suatu barang yang dibutuhkan perusahaan,

Teknik-teknik dari pengawasan kas :
Pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas
Misalnya perusahaan XYZ memiliki beberapa departemen seperti departemen penjualan, departemen produksi dan departemen pembelian. Masing-masing departemen pasti mempunyai tugas yang berbeda-beda.  Jadi, setiap departemen harus memberi tanggung jawab yang jelas mengenai tugas yang dihadapi.
Dokumentasi dan pencatatan yang baik
dalam melakukan pencatatan ataupun pembukuan akuntansi, perusahaan diwajibkan untuk mengelola pencatatan ataupun dokumentasi dengan jelas dan sesuai dengan bukti yang ada.
Penjagaan terhadap Aktiva atau kekayaan perusahaan.
Sebaiknya, untuk mengelola aktiva, diperlukan bebarapa orang yang diwajibkan untuk mengawasi aktiva perusahaan tersebut, agar aktiva perusahaan tidak digunakan dengan semena-mena.
Prosedur pembukuan dan pengaman
Evaluasi oleh auditor eksternal dan internal
yang berguna untuk membandingkan pembukuan perusahaan yang dicatat oleh pihak internal perusahaan dengan pihak eksternal perusahaan.

KAS KECIL
Kas kecil adalah salah satu aktiva lancar yang biasa digunakan perusahaan yang nilainya kurang dari Rp2.000.000,- . Contohnya apabila perusahaan ingin membayar perlengkapan senilai Rp500.000 maka perusahaan menggunakan kas kecil.
Metode yang digunakan dalam pembentukan kas kecil ada 2 yaitu :
Metode Imprerst adalah suatu metode dengan sistem dana tetap. Jadi, meskipun perusahaan menggunakan banyak pembelian dengan menggunakan kas kecil, Jumlah dari akun kas kecil akan selalu tetap sesuai dengan pengisian yang dilakukan
Metode Fluktasi adalah metode yang digunakan perhitungan kas kecil dengan jumlahnya tidak tetap.
jadi, saldo kas kecil dapat berubah-ubah sesuai dengan penggunaan yang dikeluarkan.

Nah, pengawasan kas dengan Rekonsiliasi bank dapat diartikan sama, karena pengertian dari rekonsiliasi ini mengawasi dan membandingkan saldo kas bank dengan pencatatan yang ada dalam perusahaan.
Apakah ada rekonsiliasi selain bank?
jawabannya adalah ada. Seperti perusahaan yang besar mempunyai beberapa cabang yang luas sehingga dalam membandingkan saldo butuh suatu pengendalian yang besar pula.

About Me

Ica Reza Risyanti
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

BACKLINK GUNADARMA














Followers