BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Luca
Pacioli (1445 - 1517) akuntansi di definisikan sebagai seni yang
berdasarkan pada logika matematik yang sekarang dikenal sebagai “pembukuan
berpasangan” (double – entry bookkeeping) sudah dipahami di Italia sejak
tahun 1495. Luca Pacioli dikenal juga sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo,
mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan’ di venice. Buku berbahasa inggris
pertama yang dipublikasikan di London oleh Goerge atau Gough pada tahun 1543.
Sebuah buku
ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan di tahun 1588 oleh
John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataannya, “I am but the renuer and
reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 August 1543 :
collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster,
who, as appeareth by his treatise, then taught arithmetics, and this booke in
Saint Ollaves parish in parish in Marko Lane.” John Mellis merujuk pada fakta
bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan system sederhana dari
masukan ganda/double entry) adalah “after the forme of venice”.
Pada awal
abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama
selama suatu penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah
memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan
menguji sedikitnya dua buku perusahaan. Laporannya diuraikan dalam buku
Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing master and Accountant in
Foster Lane, London Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik
terdaftar pada Inggris yang telah memiliki Chartered Accountant di abad ke 19.
Sepanjang sejarah manusia, berbagai
persoalan duniawi telah banyak menyita energi setiap orang, baik seorang
ilmuwan, filsuf dan sebagainya, persoalan diantaranya adalah tentang ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan dapat menuntun manusia dari peradaban yang masih
primitif menuju ke peradaban yang lebih modern seperti saat ini. Hal ini
dibuktikan bahwa pada zaman dahulu manusia belum mampu membedakan antara ilmu
dengan pengetahuan, dimana pada zaman itu, apa yang diketahui oleh
manusia dianggap bahwa itu adalah sebuah ilmu, atau dengan kata lain manusia
saat itu tidak mampu membedakan antara pengetahuan dengan ilmu, semuanya
menyatu dalam kesatuan yang batas- batasnya kabur dan mengambang. Kondisi
diatas, mengalami perubahan secara fundamental pada saat pertengahan abad
ke 17 dengan muncul dan berkembangnya abad penalaran dengan berkembangnya abad
penalaran maka konsep dasar berubah dari kesamaan kepada perbedaan. Mulailah
terdapat pembedaan jelas antara berbagai pengetahuan, yang mengakibatkan
timbulnya spesialisasi pekerjaan dan konsekuensinya mengubah struktur
kemasyarakatan. Pohon pengetahuan mulai dibeda-bedakan paling tidak berdasarkan
apa yang diketahui, bagaimana cara mengetahui dan untuk apa pengetahuan itu
dipergunakan.(Jujun S. Suriasumantri, 2002:102). Sejalan dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan, banyak aliran-aliran filsafat yang bermunculan, salah satunya
adalah aliran ilmu akuntansi, dimana aliran ini mendasarkan pengembangan
pengetahuan pada aspek pemikiran yang bersifat materil dalam arti bahwa obyek
dapat dilihat dan dapat dibuktikan secara empiris dan yang dibatasi oleh akal.
Perkembangan ilmu pengetahuan sampai
saat ini, tidak bisa dipungkiri merupakan salah satu produk dari para filsuf
dan ilmuan yang beraliran positifistik, yang banyak memberikan kontribusi
terhadap peradaban manusia. Akan tetapi di satu sisi, tidak bias disangkal
bahwa dengan pemikiran aliran positifistik banyak juga memberikan kemudaratan
dalam peradaban manusia, dimana pengembangan ilmu pengetahuan disegala
bidang, yang melandaskan konsep kecerdasan pikiran
(Intellectual Quotient), telah melahirkan
manusia-manusia yang menghalalkan segala cara untuk memenuhi materi dengan
menggunakan ilmu pengetahuannya yang tidak lain berdasarkan kecerdasan
pikirannya. Melihat fenomena yang terjadi sekarang di dunia modern ini, para
ilmuan aliran positif tidak sedikit melahirkan teknologi-teknologi yang
canggih, yang bisa saja suatu waktu akan menjadi menghancurkan keseimbangan
peradaban manusia itu sendiri. Menurut penulis, hal ini merupakan salah satu
pendorong munculnya konsep-konsep baru keilmuan diberbagai bidang yang mencoba
untuk menyatukan ilmu pengetahuan yang berdasarkan rasional (kecerdasan
pikiran) dengan kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual, hal ini
terbukti banyak literatur-literatur yang dihasilkan oleh pemikir-pemikir atau
cendekiawan-cendekiawan muslim khususnya di Indonesia seperti, akuntansi syariah,
perbankan syariah, dan lain-lain.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
SejarahAkuntansi
Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang
dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah
dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang
juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya
tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui
dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543. Pada abad
ke 15 romawi jatuh, pusat perdagangan pindah kebelanda, sehingga perkembangan
akuntansi memakai system kontinental. Oleh sebab itu kursus akuntansi mulai
ditingkatkan, dan disinilah awal mulanya keberadaan akuntan di Indonesia. Pada zaman
kemerdekaan dimulai pengiriman akuntan dari Indonesia keluar negri (AS), dan
sejak itu pula system akuntansi bergeser dari system kontinental ke system
Anglo Saxon (AS). Perguruan tinggi mulai berlomba-lomba membuka jurusan
akuntansi, dan berawal tahun 1952. seiring dengan perkembangan akuntansi, maka
pada tahun 1953 berdirilah Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan lembaga
pengembangan akuntansi di Indonesia.
2.2 Pengertian Akuntansi
Akuntansi secara harafiah yaitu berasal dari bahasa
inggris (accounting) artinya laporan. Jadi ilmu akuntansi adalah ilmu yang
mempelajari tentang laporan keuangan.
Akuntansi adalah suatu system informasi yang
mengidentifikasi (memilih aktivitas ekonomi yang relevan bagi organisasi
tertentu), mencatat (pembuatan jurnal peristiwa secara sistematis dan
kronologis), dan mengomunikasikan (menyampaikan keadaan keuangan perusahaan
tersebut berupa laporan laporan keuangan akuntansi yang berstandarisasi)
peristiwa ekonomi (pembayaran atau penerimaan yang mempengaruhi langsung pada
kas) dari suatu organisasi kepada pengguna yang berkepentingan.
Transaksi adalah peristiwa ekonomi dari suatu
perusahaan yang catat dalam sebuah pembukuan. Transaksi akuntansi meliputi
transaksi eksternal (terjadi antara perusahaan dan pihak pihak di luar
perusahaan) dan transaksi internal (terjadi hanya didalam perusahaan tersebut).
Asal Mula Akuntansi; Akuntansi merupakan hasil karya
Luca Pacioli (ahli matematika italia pada jaman Renaisans). Dalam bukunya
berjudul Summa de Arithmetica, Geometria, Proportioneet Proportionalite;
tahun 1494, berisi tentang system yang dapat digunakan untuk memastikan
bahwa informasi akuntansi telah dicatat secara efisien dan akurat.
2.3 Hubungan Antara Filsafat Dan Ilmu Akuntansi
Ilmu akuntansi merupakan pengabungan antara
rasionalisme dan empirisme karena akuntansi merupakan ilmu yang menggunakan
pemikiran untuk menganalisis data transaksi akuntansi dalam membuatan laporan
keuangan dimana data transaksi akuntansi merupakan hal yang kongkrit dapat di
respon oleh panca indera manusia.
Ilmu akuntansi digunakan sesuai dengan keperluan dalam
suatu profesi tertentu sebagai aspek dalam axiology atau bagaimana ilmu
akuntansi tersebut digunakan. Dalam aspek epistemology ilmu akuntansi
menjabarkan bagaimana langkah langkah atau proses dalam pembuatan suatu laporan
keuangan dan bagaimana suatu transaksi saling mempengaruhi dalam suatu laporan
keuangan. Dalam aspek ontology, ilmu akuntansi menjelaskan apa isi atau hal
yang di telaah dalam ilmu akuntansi tersebut.
Ilmu akuntansi terikat pada kaidah atau kode etik ilmu
tersebut. Ilmu akuntansi membahas tentang kuantifikasi dan frekuensi yang
merupakan data transaksi laporan keuangan.
2.4 Aspek Ontology Dalam Ilmu Akuntansi
Hal yang di telaah atau yang menjadi isi dari ilmu
akuntansi sebagai salah satu aspek ontology dalam ilmu akuntansi adalah prinsip
akuntansi yang dikembangkan oleh asumsi dasar bagi proses akuntansi, prinsip
akuntansi yang di jadikan standar universal, unsure dasar persamaan akuntansi
dalam suatu laporan keuangan, dan jenis jenis laporan keuangan yang umum.
Prinsip akuntansi yang berlaku umum dikembangkan oleh
asumsi asumsi dasar bagi proses akuntansi yaitu :
- Asumsi satuan uang (monetary unit assumption), menyaktakan bahwa hanya data transaksi yang dapat diungkapkan dalam satuan uang yang di masukan kedalam catatan catatan akuntansi.
- Asumsi entitas ekonomi (economic entity assumption), menyaktakan bahwa aktivitas entitas dipisahkan dan dibedakan dari aktivitas aktivitas para pemiliknya dan entitas entitas ekonomi lainnya.
Prinsip akuntansi yang berlaku umum menggunakan
standar yang digunakan secara universal, yaitu GAAP (Generally Accepted
Accounting Principles). Standar yang mengatur peristiwa peristiwa ekonomi
dilaporkan.
Dalam persamaan dasar akuntansi, unsure dasar suatu
bisnis adalah asset (sumber daya yang dimiliki ) dan kewajiban (klaim terhadap
asset kepada kreditor/ utang yang harus dipenuhi), sedangkan klaim dari pemilik
merupakan ekuitas pemilik. Sehingga jumlah asset harus sama dengan jumlah
kewajiban dan ekuitas pemilik. Persamaan akuntansi berlaku bagi seluruh entitas
ekonomi tanpa melihat ukuran, sifat, dan bentuk organisasi bisnisnya.
Menghitung besarnya jumlah ekuitas pemilik, yaitu
total asset dikurang total kewajiban. Peningkatan ekuitas pemilik merupakan
akibat dari investasi pemilik dan hasil penjualan/pendapatan perusahaannya.
Sedangkan penurunan ekuitas pemilik merupakan akibat dari penarikan oleh
pemilik itu sendiri(prive) dan pengeluaran yang digunakan untuk pengoperasian
bisnis. Sehingga laba bersih didapat jika pendapatan melebihi pengeluaran
sedangkan rugi bersih didapat jika pengeluaran melebihi pendapatan.
Ekuitas dari persamaan akuntansi harus di jaga
keseimbangannya. Karena setiap transaksi memiliki pengaruh ganda pada
persamaan. Contoh kenaikan asset dapat berpengaruh pada penurunan asset lain,
kenaikan kewajiban tertentu dan kenaikan ekuitas pemilik.
Laporan keuangan akuntansi, yaitu laporan laba rugi
(menyajikan pendapatan dan beban atau laba dan rugi bersih yang di hasilkan
dalam suatu periode waktu tertentu), laporan ekuitas pemilik (mencatat
perubahan yang terjadi pada ekuitas pemilik dalam suatu periode waktu
tertentu), neraca (melaporkan asset, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal
tertentu), dan laporan arus kas (merangkum segala informasi mengenai arus kas
masuk dan keluar dalam suatu periode waktu tertentu).
2.5 Aspek Epistemology Dalam Ilmu Akuntansi
Dalam aspek epistemology ilmu akuntasi menggunakan
berbagai matode sesuai kebutuhannya. Contohnya matode induktif digunakan pada
saat pengambilan keputusan dengan melihat laporan tersebut, pihak berwenang
akan menyimpulkan langkah apa yang akan di ambil. Matode positivism digunakan
ketika akan membuat sebuah laporan keuangan harus menggunakan data yang ada
atau yang te;ah di ketahui degas bukti yang akurat berupa nota, dll.
Perbedaan antara pembukuan dan akuntansi yaitu proses
akuntansi memasukkan fungsi fungsi pembukuan sedangkan pembukuan hanya
melibatkan pencatatan peristiwa ekonomi. Jadi pembukuan merupakan bagian dari
proses akuntansi.
Akuntansi di bagi menjadi akuntansi keuangan (bidang
akuntansi yang menyediakan informasi keuangan dan perekonomian bagi investor,
kreditor dan pengguna eksternal lainnya) dan akuntansi managerial (bidang
akuntansi yang menyediakan informasi keuangan dan perekonomian bagi para
manajer dan pengguna internal lainnya)
Hal hal yang di perhatikan dalam menganalisi sebuah transaksi,
adalah
- Setiap transaksi dianalisis berdasarkan pengaruhnya pada 3 komponen (asset, kewajiban dan ekuitas pemilik) dalam persamaan akuntansi dasar dan jenis jenis hal spesifik dalam setiap komponen.
- Dua sisi persamaan harus selalu sama atau seimbang, yaitu sisi asset dan sisi kewajiban di tambah ekuitas pemilik.
- Penyebab terjadinya setiap perubahan dalam klaim pemilik atas asset di tunjukkan dalam ekuitas pemilik.
Persamaan akuntansi dasar adalah asset = kewajiban
+ ekuitas pemilik.
2.6 Aspek Axiology Dalam Ilmu Akuntansi
Dalam ilmu akuntansi, Hal yang menjadi alasan etika
menjadi salah satu konsep bisnis yang mendasar, yaitu karena Etika adalah
standar perilaku yang menjadi penilaian benar atau salahnya suatu tindakan.
Sehingga tiap individu dapat melakukan aktivitasnya secara efektif dan
menghindari penyimpangan yang terjadi dalam suatu bisnis perusahaan tersebut.
Pengguna data akuntansi yaitu :
- pengguna internal informasi akuntansi, yaitu para manajer ( manajer pemasaran, supervisor produksi, direktur keuangan, dan pejabat perusahaan ) yang merencanakan, mengorganisasikan, dan mengelola bisnis. Mereka bertanggung jawab atas ketersediaan kas untuk membayar tagihan, memprediksi biaya produksi untuk tiap unit produksi, memperkirakan peluang terjadinya kenaikan gaji bagi karyawan dalam satu tahun periode, dan menganalisis produk apa yang menguntungkan untuk di produksi perusahaan tersebut. Laporan laporan keuangannya adalah laporan perbandingan keuangan dari alternative operasional, proyeksi laba dari suatu event penjualan perusahaan tersebut, prediksi kebutuhan kas untuk tahun periode selanjutnya.
- pengguna eksternal informasi akuntansi, yaitu para investor ( pemilik perusahaan menggunakan informasi akuntansi untuk membuat keputusan membeli, menahan atau menjual sahamnya ), para kreditor ( pemasok atau banker menggunakan informasi akuntansi untuk mengevaluasi resiko pemberian kredit atau pinjaman ). Mereka bertanggung jawab terhadap masalah berupa besarnya laba yang didapat oleh perusahaan tersebut, membandingkan ukuran dan jumlah keuntungan degas pesaingnya, memperkirakan kemampuan perusahaan dalam pelunasan utang utangnya saat jatuh tempo.
Manfaat akuntansi (hal yang relevan) dalam suatu
pekerjaan adalah sebagai
- manajemen umum membutuhkan pemahaman akan ilmu akuntansi untuk pengambilan keputusan bijak bagi perusahaannya.
- Pemasaran membutuhkan pemahaman akan ilmu akuntansi untuk memahami strategi yang menentukan keberhasilan tenaga penjualan dan melakukan kuantifikasi terhadap biaya dan keuntungan.
- Akuntan public melibatkan pengauditan untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan dan menyaktakan opini mengenai kewajaran penyajian suatu laporan keuangan.
- Perpajakan (otoritas perpajakkan, akuntan pajak) melakukan perencanaan pajak perusahaan dan pemberian saran perpajakkan, membuat surat setoran pajak, dan mewakili klien ketika bertemu pegawai di kantor pajak.
- Konsultasi manajemen melakukan pembuatan system akuntansi dasar untuk membantu perushaan dalam mengambil keputusan.
- Keuangan (banker, penganalisis investasi, pialang saham) membutuhkan pemahaman ilmu akuntansi untuk nmemeriksa dan menganalisis laporan laporan keuangan.
- Real estat (makelar/ penjual properti) membutuhkan pemahaman ilmu akuntansi untuk memahami angka angka terkait dan masalah berupa apakah pembeli dapat melakukan pembayaran ke bank?, apakah arus kas suatu property industry dapat di benarkan harga pembeliannya?, dan apakah manfaat pajak bagi pembeli?.
- Kelompok lain yang menggunakan informasi akuntansi adalah badan badan pembuat peraturan, pelanggan, serikat pekerja, dan perencana perekonomian.
- Akuntan swasta meliputi akuntan umum (mencatat transaksi setiap hari dan membuat laporan keuangan/ informasi lain yang berkaitan), akuntan biaya (menentukan biaya dalam memproduksi suatu produk tertentu), penganggaran (menguantifikasi sasaran pendapatan, harga pokok penjualan, dan beban operasi), system informasi akuntansi (merancang system pemrosesan data secara manual atau komputerisasi), audit internal (meninjau operasi perusahaan agar sesuai degas kebijakkan manajemen dan mengevaluasi efisiensi operasi).
- Akuntan nirlaba membutuhkan pelaporan dan pengendalian keuangan yang baik agar dapat menyinambungkan dukungan yang akan diberi.
2.7 Fungsi Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu merupakan salah satu
cabang dari filsafat. Oleh karena itu, fungsi filsafat ilmu kiranya tidak bisa
dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni :
a.
Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
b.
Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan
filsafat lainnya.
c.
Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
d.
Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
e.
Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek
kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.
Disarikan dari Agraha Suhandi (1989)
Sedangkan Ismaun (2001) mengemukakan
fungsi filsafat ilmu adalah untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami
berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk
membangun teori ilmiah. Selanjutnya dikatakan pula, bahwa filsafat ilmu tumbuh
dalam dua fungsi, yaitu: sebagai confirmatory theories yaitu berupaya
mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis dengan evidensi dan theory of
explanation yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil ataupun besar
secara sederhana.
2.8 Corak dan Ragam Filsafat Ilmu
Ismaun (2001:1) mengungkapkan beberapa corak ragam filsafat ilmu, diantaranya:
a.
Filsafat ilmu-ilmu sosial yang berkembang dalam tiga ragam, yaitu : (1) meta
ideologi, (2) meta fisik dan (3) metodologi disiplin ilmu.
b.
Filsafat teknologi yang bergeser dari C-E (conditions-Ends) menjadi means.
Teknologi bukan lagi dilihat sebagai ends, melainkan sebagai kepanjangan ide
manusia.
c.
Filsafat seni/estetika mutakhir menempatkan produk seni atau keindahan sebagai
salah satu tri-partit, yakni kebudayaan, produk domain kognitif dan produk
alasan praktis.
Produk domain kognitif murni tampil
memenuhi kriteria: nyata, benar, dan logis. Bila etik dimasukkan, maka perlu ditambah koheren dengan moral. Produk
alasan praktis tampil memenuhi kriteria oprasional, efisien dan produktif. Bila
etik dimasukkan perlu ditambah human.manusiawi, tidak mengeksploitasi orang
lain, atau lebih diekstensikan lagi menjadi tidak merusak lingkungan.
2.9 Akuntansi
Akuntansi
biasa di sebut dengan bahasa dunia usaha (the language of bussiness).
Dari segi bahasa berasal dari to account yang berarti menghitung
atau mempertanggungjawabkan sehingga menjadi accounting. Istilah account
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi perkiraan atau rekening.
Akuntansi
(Accounting, Accountancy) yaitu pencatatan, pelaporan-dari kegiatan-dan
perakunan. Account adalah laporan/ perkiraan (Dari Kamus Inggris- Indonesia
John M. Echol and Hasan).
Akuntansi
adalah proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi dalam
suatu perusahan, sehingga memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan
keputusan bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut (Rumusan AAA-Amirican
Acounting Association).
Rumusan AAA
tersebut mengandung pengertian :
1. Kegiatan (Activity) akuntansi yaitu proses
yang terdiri dari atas identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi
ekonomi.
2. Kegunaan (Funtion) informasi yang
dihasilkan oleh akuntan diharapkan berguna bagi pemakai dalam penilaian dan
pengambilan keputusan.
Fungsi akuntansi
bagi dunia bisnis global antara lain untuk:
1.
Menyediakan informasi ekonomis suatu perusahaan yang relevan untuk pengambilan
keputusan investasi dan kredit yang tepat.
2.
Menjadi media komunikasi bisnis antara manajemen dan pengguna eksternal
mengenai posisi keuangan, perubahan posisi keuangan, dan arus kas perusahaan.
3.
Memberikan potret yang dapat diandalkan mengenai kemampuan menghasilkan laba
dan arus kas perusahaan.
4.
Menjadi bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan.
5.
Menjadi gambaran kondisi perusahaan dari satu periode ke periode berikut
mengenai pertumbuhan /kemunduran, dan memungkinkan untuk diperbandingkan dengan
perusahaan lain pada industri sejenis.
Prinsip-prinsip akuntansi adalah
aturan pengambilan keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan maupun
konsep teoritis akuntansi yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi.
Prinsip akuntansi terdiri dari konsep entitas, prinsip obyektifitas dan prinsip
cost (biaya).
Manfaat
akuntansi dilihat dari bisnis Manfaatnya adalah kegiatan untuk pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan keuangan dan sebagai penuntun badan usaha dalam mengembangkan standar
akuntansi dan pelaporan karna konsep-konsep dasar tersebut memberikan alasan
mendasar untuk mempertimbangkan berbagai alternative yang ada.
Manfaat
akuntansi dilihat dari pendidikan. Manfaatnya adalah berhubungan dengan kegiatan pengajaran dan pengembangan
pendidikan akuntansi. Dalam Sekolah Menengah Atas(SMA) dan perguruan tinggi
yang bertujuan menciptakan generasi yang siap menjadi calon-calon akuntan yang
mendidik serta memberikan ilmu akuntansi.
2.10 Filosofi Hidup Dalam Ilmu Akuntansi
Filosofi hidup hampir
berkaitan dengan prinsip hidup. Semua orang yang masih eksis mempunyai pegangan
hidup, tujuan hidup, prinsip hidup maupun filosofi hidup. Tentunya hal ini
cukup berbeda di antara satu dengan lainnya dalam menyikapinya. Karena setiap orang
itu tidak sama, setiap orang itu unik, setiap orang merupakan mahluk
individualisme yang membedakan satu dengan lainnya.
Berikut ini 4 filosofi
hidup dalam ilmu akuntansi,yaitu;
1.
Ketika kita mengerjakan laporan keuangan jika perusahaaan untung maka posisi
laba ada di sebelah kredit yang notabene kredit itu berisikan pasifa atau
modal. Dari situ dapat disimpulkan “jika seseorang itu ingin untung maka ia
harus mempunyai modal”
2.
Dalam penghitungan laporan keuangan jumlah antara debet dan kredit itu harus
sama. Dengan begitu, “kita dalam menjalani hidup itu harus seimbang”
3.
Sebelum membuat laporan biasanya akuntan akan mencatat setiap transaksi yang
terjadi . Dalam hal ini, “jika kita melakukan perniagaan catatlah itu sekecil
apapun itu “. Perniagaan disini adalah perniagaan hubungannya dengan dunia
yaitu untuk mengetahui digunakan untuk apa uang kita (apakah ia habis dengan
percuma atau habis dan bermanfaat) dan juga perniagaan hubungannya dengan Sang
Khalik (apa saja yang sudah kita lakukan selam di dunia untuk kebaikan atau
untuk maksiat) sebagai pertanggungjawaban kita nantinya di hadapan-Nya.
4.
Setiap membuat laporan akuntansi sangat menuntut ketelitian dari si akuntan
agar tidak ada kesalahan dalam mencatat transaksi yang bisa jadi puluhan bahkan
ratusan transaksi. Dalam kaitannya dengan ini diungkapkan bahwa ”dalam
menjalani kehidupan seseorang harus teliti, tidak ceroboh dan menipu”
Dari uraian tadi kita belajar bagaimana menjadi orang
yang beruntung dengan modal kejujuran dan tertata.serta belajar menjadi orang
yang terarah dalam hidupnya dengan tujuan hidup yang jelas.
2.11 Balance dalam Kehidupan
Akuntasi
sebuah mata pelajaran yang sebenarnya sudah didapatkan ketika seseorang
menginjak pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Bagi orang awam yang
mendengar kata akuntansi, yang terbayangkan di pikiran mereka pasti hitungan
tentang keuangan. Padahal, akuntansi merupakan sebuah mata pelajaran yang tidak
sekedar mencatat keluar masuknya uang dari seorang bendahara. Diperlukan sebuah
standard yang mengatur seluk beluk akuntansi. Seorang akuntan diharuskan
memiliki ketelitian dan kesabaran untuk menginput setiap transaksi yang terjadi
sehingga pihak – pihak yang berkepentingan mampu memahami laporan keuangan yang
dihasilkan.
Balance merupakan terminologi
melekat pada dunia Akuntansi, khususnya akuntansi keuangan. Di dalam menyusun
laporan keuangan, akuntan mengacu pada dasar persamaan akuntansi, yaitu Asset = Kewajiban +
Modal. Berdasarkan persamaan tersebut, semua transaksi keuangan dilaporkan
berdasarkan format keseimbangan: sebelah kiri disebut debet, dan sebelah kanan
disebut kredit. Setiap transaksi harus melibatkan ketiga unsur tersebut, dan
haruslah balance sebelah kiri dan kanan. Pada akhirnya pencatatan transaksi
yang disebut jurnal itu masuk ke dalam buku besar (ledger). Ledger ini
dipersiapkan menjadi laporan keuangan dengan membuat Trial Balance. Namanya
saja trial balance, memang ini adalah neraca percobaan, untuk menguji apakah
semua transaksi yang sudah di posting ke buku besar benar pencatatannya,
meskipun seimbang belum tentu menjamin semua jurnal benar pencatatannya.
Singkat cerita neraca percobaan tersebut, setelah dilakukan penyesuaian,
disiapkan untuk menjadi sebuah Neraca (Balanced Sheet). Dari sekilas dan
tersirat siklus akuntansi tersebut, kita menemukan betapa sering terminologi
'balance' digunakan. Terlebih lagi di dalam jurnalisasi saja, Akuntan sering
menghadapi masalah, yaitu ketidakseimbangan, kata kunci yang melegakan para
akuntan atau mahasiswa jurusan akuntansi yang sedang praktikum adalah
terminologi 'balance', kata 'balance' ini serasa melegakan hati mereka,
menyegarkan jiwa mereka, memuasi hasil jerih payah mereka di dalam jurnalisasi
dan posting.
Balance dalam kehidupan secara garis
besar terdapat dua macam, yaitu:
1. Balance Lahir
Balance lahir berkaitan dengan
pekerjaan, keluarga dan masyarakat. Balance lahir mungkin terlihat lebih dalam
kehidupan di dunia. Ketika sibuk dengan pekerjaan dan tugas, akan timbul sebuah
keseimbangan bila mampu membagi waktu dengan tepat untuk menyelesaikannya.
Ketika sibuk dalam sebuah masyarakat dan organisasi, akan timbul sebuah
keseimbangan bila mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menjadi pribadi
yang ramah dan disukai banyak orang. Begitu juga ketika berada dalam sebuah
keluarga, bagaimana menerapkan peran dalam keluarga sangatlah penting. Sebagai
contoh seorang kakak yang mampu memberikan teladan yang baik untuk adiknya juga
menciptakan sebuah keseimbangan dalam keluarga.
2. Balance Batin
Balance batin berkaitan dengan hati
dan hubungan kita dengan Tuhan. Balance batin merupakan keseimbangan yang
berkaitan dengan hati, keseimbangan yang timbul ketika hati ini merasa hidup.
Hati yang hidup adalah hati yang gemar akan ilmu, hati yang lunak dan siap menerima
nasehat ketika berada di jalur yang salah. Bukan hati yang keras saat beradu
argumen, bukan hati yang mati dan cuek melihat keadaan sekitar. Namun, hati
yang selalu lapang memaknai setiap kejadian yang terjadi dengan berkoordinasi
dengan akal untuk menciptakan sebuah hikmah yang lebih bermanfaat dalam hidup.
Keseimbangan hati tak akan pernah bisa diraih ketika lebih menyibukkan dalam
kehidupan dunia, keseimbangan yang ini bisa di raih ketika lebih menyibukkan
hubungan dengan Tuhan. Satu yang harus di ingat untuk menimbulkan keseimbangan
ini, usaha yang maksimal yang dilakukan bukanlah penentu, tapi Tuhan yang
berhak menentukan hasilnya. Dengan pasrah atas usaha maksimal yang di lakukan
maka keseimbangan batin akan terwujud dengan sendirinya.
2.12 Standard Balance dalam Hidup
Balance yang benar
sebagaimana konsep balance dalam akuntansi, harus mengacu kepada standar, dan
dalam hidup standar yang diterima umum adalah standar yang dibuat oleh pakar
kehidupan, yaitu Allah SWT.
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakkan.”(QS.
Al-Qashash:77)
Mengabaikan
salah satunya akan menimbulkan akibat yang besar. Mengabaikan dunia akan
menimbulkan kemiskinan seperti dikatakan Ali bin Abi Thalib “kadal faqru ay
yakunan kufran” yang artinya bahwa kemiskinan itu lebih dekat dengan kekufuran.
Sebaliknya mengabaikan akhirat akan mengakibatkan yang lebih parah lagi, karena
bila akhirat telah rusak tidak dapar diperbaiki lagi, sedangkan kerusakan
didunia masih bisa untuk diperbaiki.
“Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa
yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal
kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan
(yang sedikit).”(QS. Ar-Ra’d:26)
Begitu juga
dengan keadaan lain kita perlu menjaga keseimbangannya, keseimbangan lahir
dengan keseimbangan batin, keseimbangan luar dan dalam, keseimbangan antara
pria dan wanita, keseimbangan antara diri kita dan orang lain serta
keseimbangan antar menerima dan memberi, ada saat menerima pastikann juga ada
saat anda memberi, jangan hanya mau
menerima saja.
Perhatikan
5F yaitu Faith (Kepercayaan/Keimanan), Family (Keluarga), Fitness
(Kebugaran/Keafiatan), Friends (teman) dan Finance (Keuangan)
Dengan Faith kita akan
memperhatikan Keseimbangan dunia wal akhirah, Family akan terkandung
keseimbangan anak dan orang tua, pada Fitness kita perlu memperhatikan
keseimbangan lahir dan bathin, friends kita perlu memperhatikan keseimbangan
diri kita dan orang lain, serta dari Finance akan terlihat keseimbangan antara
sikaya dan simiskin.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
filsafat
meninjau ilmu akuntansi sebagai ilmu pengetahuan yang dipelajari untuk
keperluan sebuah pekerjaan dalam hal membuat laporan keuangan dan
penganalisisan sebuah data transaksi. Ilmu akuntansi merupakan ilmu yang
memiliki matode dalam pembuatan sebuah laporan, antara lain laporan laba rugi,
laporan ekuitas pemilik, neraca dan laporan arus kas. Data dalam akuntansi
merupakan data yang kongkrit dan memiliki bukti pembayaran atau penerimaan yang
mempengaruhi sebuah laporan keuangan dalam perusahaan tersebut.
Sedikit penafsiran tentang makna
balance dalam akuntansi yang bisa diaplikasikan dalam sebuah kehidupan.
Terkadang memang sulit memahami jalan yang dikehendaki Tuhan, istiqomah dalam
mempererat hubungan dengan Tuhan. Tuhan akan selalu memberikan jalan yang
terbaik untuk hambaNya yang baik. Jalan yang bengkok pung akan selalu terlihat
lurus ketika mulai mengerti maksud Tuhan.
Berani Menyeimbangkan
Hidup, karena hidup perlu seimbang, seimbang antara dunia dan akhirat, antara
lahir dan batin, antara diri kita dan orang lain, antara manerima dan memberi
dan sebagainya, tanpa
keseimbangan sama dengan kehancuran . Akuntansi
sangat diperlukan oleh pihak intern maupun ekstern sebagai informasi mengenai
suatu keuangan dalam perusahaan. Akuntansi sangat berguna dan dibutuhkan oleh
banyak pihak terutama dalam hal pengambilan keputusan juga dapat berfungsi
sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang terkait dalam suatu
perusahaan.dan artikel ini juga sangat penting,dan sangat berguna untuk semua
orang yang ingin mempelajari akuntansi, agar dapat mengetahui dengan jelas apa
akuntansi itu sebenarnya.
Daftar
Pustaka
0 Response to "makalah filsafat akuntansi"
Posting Komentar